LautanBola88

LautanBola88 - Ini terjadi pada tahun 2002. Ini merupakan ceritaku asli/nyata, Pada saat aku masih kuliah di semester 2, ibuku sakit dan dirawat di kota M. Oh, iya aku tinggal di kota J. Cukup jauh sih dari kota M. Karena ibuku sakit, sehingga tidak ada yang masak dan menunggu dagangan. Soalnya adik-adikku semua masih sekolah. Akhirnya aku usul kepada ibuku kalau sepupuku yang ada di kota lain menginap di sini (di rumahku). Dan ide itu pun disetujui. Maka datanglah sepupuku tadi.
Sepupuku (selanjutnya aku panggil Nia) orangnya sih tidak terlalu cantik, tingginya sekitar 155 cm, dadanya masih kecil (tidak nampak montok seperti sekarang). Tetapi dia itu akrab sekali dengan aku. Aku dianggapnya seperti kakak sendiri.
Nah kejadiannya itu waktu aku lagi liburan semester.

Waktu liburan itu aku banyak menghabiskan waktu untuk menunggu dagangan ibuku. Otomatis dong aku banyak menghabiskan waktu dengan Nia. Mula-mulanya sih biasa-biasa saja, layaknya hubungan kami sebagai sepupu. Suatu malam, kami (aku, Nia, dan adik-adikku) sudah ingin tidur. Adikku masing-masing tidur di kamarnya masing-masing. Sedang aku yang suka menonton TV, memilih tidur di depan TV. Nah, ketika sedang menonton TV, datang Nia dan nonton bersamaku, rupanya Nia belum tidur juga.
Sambil nonton, kami berdua bercerita mengenai segala hal yang bisa kami ceritakan, tentang diri kami masing-masing dan teman-teman kami. Nah, ketika kami sedang nonton TV, dimana film di TV ada adegan ciuman antara laki-laki dan perempuan (sorry udah lupa tuh judul filmnya).
Eh, Nia itu merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).”
Terus aku jawab, “Eh.. kok tau..?”
Rupanya teman Nia yang pacaran itu suka cerita ke Nia kalau dia waktu pacaran pernah ciuman bahkan sampai ‘anu’ teman Nia itu sering dimasuki jari pacarnya. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai dua jarinya masuk.

Setelah kukomentari lebih lanjut, aku menebak bahwa Nia nih ingin juga kali. Terus aku bertanya padanya, “Eh, kamu mau juga nggak..?”
Tanpa kuduga, ternyata dia mau. Wah kebetulan nih.
Dia bahkan bertanya, “Sakit nggak sih..?”
Ya kujawab saja, “Ya nggak tau lah, wong belum pernah… Gimana.., mau nggak..?”
Nia berkata, “Iya deh, tapi pelan-pelan ya..? Kata temenku kalo jarinya masuk dengan kasar, ‘anunya’ jadi sakit.”
“Iya deh..!” jawabku.
Kami berdua masih terus menonton film di TV. Waktu itu kami tiduran di lantai. Kudekati dia dan langsung tanganku menuju selangkangannya (to the point ok..!). Kuselusupkan tangan kananku ke dalam CD-nya dan kuelus-elus dengan lembutnya. Nia tidak menolak, bahkan dengan sengaja merebahkan tubuhnya, dan kakinya agak diselonjorkan. Saat merabanya, aku seperti memegang pembalut, dan setelah kutanyakan ternyata memang sejak 5 hari lalu dia sedang menstruasi.

Aku tidak mencoba membuka pakaian maupun CD-nya, maklumlah takut kalau ketahuan sama adik-adikku. Dengan CD masih melekat di tubuhnya, kuraba daerah di atas kemaluannya. Kurasakan bulu kemaluannya masih lembut, tapi sudah agak banyak seperti bulu-bulu yang ada di tanganku. Kuraba terus dengan lembut, tapi belum sampai menyentuh ‘anunya’, dan terdengar suara desisan walau tidak keras. Kemudian kurasakan sekarang dia berusaha mengangkat pantatnya agar jari-jariku segera menyentuh kemaluannya. Segera kupenuhi keinginannya itu.
Waktu pertama kusentuh kemaluannya, dia terjengat dan mendesis. Kugosok-gosok bibir kewanitaannya sekitar 5 menit, dan akhirnya kumasukkan jari tengahku ke liang senggamanya.

“Auw..,” begitu reaksinya setelah jariku masuk setengahnya dan tangannya memegangi tanganku.
Setelah itu dengan pelan kukeluarkan jariku, “Eeesshh…” desisnya, Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88.
Lalu kutanya, “Gimana..? Sakit..?”
Dia menggeleng dan tanpa kusadari tangannya kini memegang telapak tangan kananku (yang berada di dalam CD-nya), seakan memberi komando kepadaku untuk meneruskan kerjaku.
Sambil terus kukeluar-masukkan jariku, Nia juga tampak meram serta mendesis-desis keenakan. Sementara terasa di dalam CD-ku, batang kemaluanku juga bangun, tapi aku belum berani untuk meminta Nia memegang rudalku (padahal aku sudah ingin sekali).

Sekitar 10 menit peristiwa itu terjadi. Kulihat dia tambah keras desisannya dan kedua kakinya dirapatkan ke kaki kiriku. Sepertinya dia telah mengalami klimaks, dan kami akhirnya tidur di kamar masing-masing.
Hari berikutnya, aku dan Nia siap-siap membuka warung, adikku pada berangkat sekolah, sehingga hanya ada aku dan Nia di warung. Hari itu Nia jadi lebih berani padaku. Di dalam warungku sambil duduk dia berani memegang tanganku dan menuntunnya untuk memegang kemaluannya. Waktu itu dia memakai hem dan rok di atas lutut, hingga aku langsung bisa memegang selangkangannya yang terhalang CD dan pembalut. Kaget juga aku, soalnya ini kan lagi ada di warung.
“Nggak pa-pa Mas.., khan lagi sepi.” katanya dengan enteng seakan mengerti yang kupikirkan.
“Lha kalo ada pembeli gimana nanti..?” tanyaku.

“Ya udahan dulu, baru setelah pembelinya balik, kita lanjutin lagi, ok..?” jawabnya.
Dengan terpaksa kuraba-raba selangkangannya. Hal tersebut kulakukan sambil mengawasi di luar warung kalau-kalau nanti ada pembeli datang. Sementara aku mengelus selangkangannya, Nia mencengkeram pahaku sambil bibirnya digigit pelan tanda menikmati balaianku. Peristiwa itu kuakui sangat membuatku terangsang sekali, sehingga celana pendekku langsung terlihat menonjol yang bertanda batang kejantananku ingin berontak.
“Lho Mas, anunya Mas kok ngaceng..?” katanya.

Ternyata dia melihatku, kujawab, “Iya ini sih tandanya aku masih normal…”
Aku terus melanjutkan pekerjaanku. Tanpa kusadari dia pun mengelus-elus celanaku, tepat di bagian batang kemaluanku. Kadang dia juga menggenggam kemaluanku sehingga aku juga merasa keenakan. Baru mau kumasukkan tanganku ke CD-nya, tiba-tiba aku melihat di kejauhan ada anak yang sepertinya mau membeli sesuatu di warungku.
Kubisiki dia, “Heh ada orang tuh..! Stop dulu ya..?”

Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berjalan ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan kegiatan kami, kalo tidak, wah bisa berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami memulai lagi kegiatan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, tapi aku tidak membuka CD-nya, karena terlalu beresiko. Jadi kami seharian hanya saling mengelus di bagian luar saja.

Malam harinya kami melakukan lagi. Aku sendirian nonton TV, sementara adikku semua sudah tidur. Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku sambil nonton TV. Kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dan dituntun ke selangkangannya. Aku yang langsung diperlakukan demikian merasa mengerti dan langsung aku masuk ke dalam CD-nya, dan langsung memasukkan jariku ke kemaluannya. Sedangkan dia juga langsung memegang batang kejantananku.



“Aku copot ya CD kamu, biar lebih enakan.” kataku.
Dia mengangguk dan aku langsung mencopot CD-nya. Saat itu dia memakai rok mininya yang tadi, sehingga dengan mudah aku mencopotnya dan langsung tanganku mengorek-ngorek lembah kewanitaannya dengan jari telunjukku. Aku juga menyuruh mengeluarkan batang kejantananku dari CD-ku, sehingga dia kini bisa melihat rudalku dengan jelas, dan dia kusuruh untuk menggenggamnya. Kukorek-korek kemaluannya, kukeluar-masukkan jariku, tampaknya dia sangat menikmatinya. Kulihat batang kemaluanku hanya digenggamnya saja, maka kusuruh dia untuk mengocoknya pelan-pelan, namun karena dia tidak melumasi dulu batangku, maka kemaluanku jadi agak sakit, tapi enak juga sih.

“Eehhsstt… eehhsstt… Ouw.., eehhsstt… eehhsstt… eehhsstt…” begitu erangannya saat kukeluar-masukkan jariku.
Kumasukkan jariku lebih dalam lagi ke liang kewanitaannya dan dia mendesis lebih keras, aku suruh dia agar jangan keras-keras, takut nanti adikku terbangun.
“Kocokkannya lebih pelan dong..!” kataku yang merasa kocokkannya terhenti.
Kupercepat gerakan jariku di dalam liangnya, kurasakan dia mengimbanginya dengan menggerakkan pantatnya ke depan dan ke belakang, seakan dia lagi menggauli jariku. Dan akhirnya, “Oh.., oohh.. oohh.. ohh…” rupanya dia mencapai klimaksnya yang pertama, sambil kakinya mengapit dengan keras kaki kananku.

Kucabut jariku dari kemaluannya, kulihat masih ada noda merah di jariku. Karena aku belum puas, aku langsung pergi ke kamar mandi dan kutuntun Nia. Di kamar mandi aku minta dia untuk mengocok batang kejantananku dengan tangannya. Dia mau. Aku lepaskan celanaku, setelah itu CD-ku dan batang kejantananku langsung berdiri tegap. Kusuruh dia mengambil sabun dan melumuri tangannya dengan sabun itu, lalu kusuruh untuk segera mengocoknya. Karena belum terbiasa, sering tangannya keluar dari batangku, terus kusuruh agar tangannya waktu mengocok itu jangan sampai lepas dari batangku. Setelah 5 menit, akhirnya aku klimaks juga, dan kusuruh menghentikan kocokannya.

Seperti pagi hari sebelumnya, kami mengulangi perbuatan itu lagi. Tidak ada yang dapat kuceritakan kejadian pagi itu karena hampir sama dengan yang terjadi di pagi hari sebelumnya. Tapi pada malam harinya, seperti biasa, aku sendirian nonton TV. Nia datang, sambil tiduran dia nonton TV. Tapi aku yakin tujuannya bukan untuk nonton, dia sepertia ketagihan dengan perlakuanku padanya. Dia langsung menuntun tanganku ke selangkangannya. Aku bisa menyentuh kewanitaannya, tapi ada yang lain. Kini dia tidak memakai pembalut lagi.
“Eh, kamu udah selesai mens-nya..?” tanyaku.

“Iya, tadi sore khan aku udah kramas, masa nggak tau..?” katanya.
Aku memang tidak tahu. Karena memang aku kurang peduli dengan hal-hal seperti itu. Aku jadi membayangkan yang jorok, wah batang kejantananku bisa masuk nich. Kuraba-raba CD-nya. Tepat di lubang kemaluannya, aku agak menusukkan jariku, dan dia tampak mendesis perlahan. Tangannya kini sudah membuka restleting celana pendekku, selanjutnya membukanya, dan CD-ku juga dilepaskankan ke bawah sebatas lutut.
Digenggamnya batang kejantananku tanpa sungkan lagi (karena sudah sering kali ya..?). Aku juga membuka CD-nya, tapi karena dia masih memakai rok mini lagi, jadi tidak ketahuan kalau dia sekarang bugil di bagian bawahnya. Dia kini dalam keadaan mengangkang dengan kaki agak ditekuk. Kuraba bibir kemaluannya dan dengan agak keras, kumasukkan seluruh jari telunjukku ke lubang senggamanya.

“Uhh.. esshh.. eesshh.. esshh…” begitu desisnya waktu kukeluar-masukkan jariku ke lubang senggamanya.
Sementara dia kini juga berusaha mengocok batang keperkasaanku, tapi terasa masih sakit. Kukorek-korek lubang kemaluannya. Lalu timbul keinginanku untuk melihat kemaluannya dari dekat. Maklumlah, aku khan belum melihat langsung bentuk kemaluan wanita dari dekat. Paling-paling dari film xx yang pernah kutonton.
Kuubah posisiku, kakiku kini kuletakkan di samping kepala Nia, sedangkan kepalaku berada di depan kemaluannya, sehingga aku dengan leluasa dapat melihat liang kewanitaannya. Dengan kedua tanganku, aku berusaha membuka bibir kemaluannya.

Tapi, “Auw.. diapaain Mas..? Eshh.. uuhh..” desisannya tambah mengeras.
“Sorry.., sakit ya..? Aku mo lihat bentuk anumu nih, wah bagus juga yach..!” sambil terus kukocokkan jariku.
Kulihat daging di lubangnya itu berwarna merah muda dan terlihat bergerak-gerak.
“Wah, jariku aja susah kalo masuk kesini, apalagi anuku yang kamu genggam itu ya..?” pancingku.
Dia diam saja tidak merespon, mungkin lagi menikmati kocokan jariku karena kulihat dia memaju-mundurkan pantatnya.
“Eh, sebenarnya yang enak ini mananya sich..?” tanyaku.
Tangan kirinya menunjuk sepotong daging kecil di atas lubang kemaluannya.
“Ini nich.., kalo Mas kocokkan jarinya pas menyentuh ini rasanya kok gatel-gatel tapi enak gitu.”
“Mana.., mana.., oh ini ya..?” kugosok daging itu (yang kemudian kuketahui bernama klitoris) dan dia makin kuat menggenggam batang kemaluanku.
“Ahh. auu.. enakk Maass… eehh… aahh.. truuss Mass, terusiinn.. ohh..!”
Tangannya setengah tenaga ingin menahan tanganku, tapi setengahnya lagi ingin membiarkan aku terus menggosok benda itu.

Dan akhirnya, “Uhh.. uhh.. uuhh.. ahh.. aahh..” dia mencapai klimaks.
Aku terus menggosoknya, dan tubuhnya terus menggelinjang seperti cacing kepanasan.
Lalu kubertanya, “Eh, gimana kalo anuku coba masuk ke sini…? Boleh nggak..? Pasti lebih enakan..!”
Dia hanya mengangguk pelan dan aku segera merubah posisiku menjadi tidur miring sejajar dengan dia. Kugerakkan batang kejantananku menuju ke lubang kemaluannya. Kucoba memasukkan, tapi rasanya tidak bisa masuk. Kurubah posisiku sehingga dia kini berada di bawahku. Kucoba masukkan lagi batangku ke lubangnya. Terasa kepala anuku saja yang masuk, dia sudah mendesis-desis.
Kudorong lebih dalam lagi, tangannya berusaha menghentikan gerakanku dengan memegang batangku. Namun rasanya nafsu lebih mendominasi daripada nalarku, sehingga aku tidak mempedulikan erangannya lagi.
Kutekan lagi dan, “Auuwww.. ehhssaakkiitt..!”
Aku berhasil memasukkan batang anuku walau tidak seluruhnya. Aku diam sejenak dan bernapas. Terasa anunya memeras batangku dengan keras.
“Gimana, sakit ya.., mo diterusin nggak..?” tanyaku padanya sambil tanganku memegang pantatnya.
Dia tidak menjawab, hanya terdengar desah nafasnya. Kugerakkan lagi untuk masuk lebih dalam. Mulutnya membuka lebar seperti orang menjerit, tapi tanpa suara.
Karena dia tetap diam, maka kulanjutkan dengan mengeluarkan batangku. Dan lagi-lagi dia seperti menjerit tapi tanpa suara. Saat kukeluarkan, kulihat ada noda darah di batangku. Aku jadi kaget, “Wah aku memperawaninya nih.” Agen Poker Terbaik LautanBola88.
“Gimana.., sakit nggak.., kalo nggak lanjut ya..?” tanyaku.

“Uhh.. tadi sakiitt sich… uhh. geelii..” begitu katanya waktu anuku kugesek-gesekkan.
Setelah itu kumajukan lagi batang kejantananku, Nia tampak menutup matanya sambil berusaha menikmatinya. Baru kali ini batangku masuk ke liangnya wanita, wah rasanya sungguh nikmat. Aku belum mengerti, kenapa kok di film-film yang kulihat, batang kejantanan si pria begitu mudahnya keluar masuk ke liang senggama wanita, tapi aku disini kok sulit sekali untuk menggerakkan batang kejantananku di liang keperawanannya.
Namun setelah beberapa menit hal itu berlangsung, sepertinya anuku sudah lancar keluar masuk di anunya, maka agak kupercepat gerakan maju-mundurku di liangnya. Kurubah posisiku hingga kini dia berada di bawahku. Sambil masih kugerakkan batangku, tanganku berusaha mencapai buah dadanya. Kuremas-remas buah dadanya yang masih kecil itu bergantian, lalu kukecup puting buah dadanya dengan mulutku.
Dia semakin bergelinjang sambil mendesis agak keras. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 10 menitan, kaki Nia berada di pantatku dan menekan dengan keras pantatku. Kurasa dia sudah orgasme, karena cengkeraman bibir kemaluannya terhadap anuku bertambah kuat juga. Dan karena aku tidak tahan dengan cengkeraman bibir kemaluannya, akhirnya, “Crot.. crot.. crot..” air maniku tumpah di vaginanya.

Serasa aku puas dan juga letih. Kami berdua bersimbah keringat. Lalu segera kutuntun dia menuju kamar mandi dan kusuruh dia untuk membersihkan liang kewanitaannya, sedangkan aku mencuci senjataku. Setelah itu kami kembali ke tempat semula.
Kulihat tidak ada noda darah di karpet tempat kami melakukan kejadian itu. Dan untung adik-adikku tidak bangun, sebab menurutku desisan dan suara dia agak keras. Lalu kumatikan TV-nya, dan kami berdua tidur di kamar masing-masing.
Sebelum tidur aku sempat berfikir, “Wah, aku telah memperawani sepupuku sendiri nich..!”
Sewaktu aku sudah kuliah lagi (dua hari setelah kejadian itu), dia masih suka menelponku dan bercerita bahwa kejadian malam itu sangat diingatnya dan dia ingin mengulanginya lagi. Aku jadi berpikir, wah gawat kalo gini. Aku jadi ingat bahwa waktu itu aku keluarkan maniku di dalam liang keperawanannya.
“Wah, bisa hamil nich anak..!” pikirku.
Hari-hariku jadi tidak tenang, karena kalau ketahuan dia hamil dan yang menghamili itu aku, bisa mampus aku. Setelah sebulan lewat, kutelpon dia di rumahnya. Setelah kutanya, ternyata dia dapat mens-nya lagi dua hari yang lalu. Lega aku dan sekarang hari-hariku jadi balik ke semula.
Begitulah ceritaku saat menggauli sepupu sendiri, tapi dasar memang sepupuku yang agak ‘horny’. Tapi sampai saat ini kami tidak pernah melakukan perbuatan itu lagi.


LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, TOGEL Online, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, IDN SPORT, IDN POKER Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.


- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 25.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- BONUS DEPOSIT 10%
- Bonus Cashback 10%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 10% Seumur Hidup

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733

LautanBola88   |   LautanPoker88


LautanBola88


LautanBola88 - Seperti pria pada umumnya, aku sangat menyukai hubungan intim yang bebas untuk dilanjutkan sampai kepuasan tertinggi. Apalagi jika pasangan saya tidak banyak berharap lebih selain kepuasan seksual. Saya biasanya sangat bergairah terhadap wanita yang demikian. Itulah yang terjadi antara saya dan Erna. Ini terjadi selama 3 tahun terakhir.

Umurku kini 36 tahun sementara Erna berusia 34 tahun. Memang kami akhirnya berhenti berhubungan karena dia harus pindah ke luar kota sementara saya tetap di Jakarta. Namun kisahku dengan dia selalu menjadi kenangan, bahkan sering merangsangku. Erna adalah seorang ibu dari dua anak dan bersuamikan pria yang baik, memiliki pekerjaan lumayan di sebuah perusahaan milik pemerintah.

Aku sendiri di perusahaan swasta, sekantor dengan Erna. Badanku biasa-biasa saja dengan tinggi hampir 170 cm, sementara Erna sekitar 165 cm. Badannya cukup langsing dengan pantat yang agak menonjol. Inilah yang sangat menggairahkan saya. Sementara dia bilang sangat menyukai bersenggama dengan saya karena ukuran penis saya yang lebih gemuk dari punya suaminya, walaupun panjangnya kira-kira sama.

Hubungan kami bermula dari kedekatan tempat duduk yang membuat kami sering ngobrol di kala senggang. Aku suka memuji pakaiannya dengan kalimat-kalimat yang mengarah keurusan nafsu. Misalnya, “rokmu bagus deh hari ini, seksi banget kelihatannya” .

Luar biasanya, jawaban Erna lebih mengarahkan lagi, “seksi gimana, hayo, jelasin dong..” Aku biasanya langsung ngejelasin bahwa lekuk tubuhnya jadi terlihat dan enak dipandang. Dia senang aku memujinya. Hal-hal begini terjadi dan makin lama makin berani, namun tanpa pernah dia tersinggung atau marah.

Nampaknya dia santai-santai aja dan menikmati percakapan, sejauh apapun. Pada suatu waktu, kamu keterusan ngobrol tentang hubungannya dengan sang suami. Kebetulan paginya, katanya, dia baru bersenggama dengan suaminya, namun nggak mencapai orgasme. Sementara suaminya selalu orgasme. Saya langsung memancing,” jadi lagi nanggung dong sekarang, ya” Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88.

Eh, nggak nyangka dia menjawab,”napa, mau bantu nerusin nih.. emang mampu?”. Wah, bagi saya kesempatan nih. Aku langsung mengarahkan pembicaraan ke makan siang bareng di luar kantor. Dia mau banget. “Gimana kalo makannya di tempat yang berdua aja”, aku membuka obrolan di mobil ketika kami berangkat mencari tempat makan. Erna menjawab dengan pertanyaan sambil melihat ke arahku yang sedang nyetir,” di mana?”. Pikiranku tidak lain ke motel jam-jaman tentunya. Disitu bisa nonton tv, ngobrol, pesen makanan, dianterin ke kamar, bayar, tanpa harus ketemu muka dengan pengantar makanan.

Aku jelasin semua itu, dia malah nyambung,”masa cuman nonton tv, ngobrol, makan..”. Ini jawaban yang ngeresin banget. Aku merasakan desakan dari dalam celanaku, ereksi yang dahsyat. Akhirnya kami tiba di motel. Ngobrol-ngobrol lebih jauh, ternyata dia memang telah sering ke motel dengan suaminya ketika pacaran dulu.

Saya jadi sangat maklum, pantes Erna nggak kelihatan risi atau kaku sama sekali. Selesai membayar kamar dan pesen makanan, kamipun duduk di tempat sambil nonton tv. Ternyata ada channel video dengan film seks. Aku nggak pindahin lagi channelnya dan Erna nampaknya senang. Baru 2-3 menit, ia sudah merapatkan badannya ke tubuhku sambil berkata,” puasin aku ya..”.

Aku langsung merapatkan bibirku ke bibirnya. Kamu berciuman sangat bernafsu. Lidahnya duluan masuk ke mulutku ambil meraba-raba setiap sudut dalam mulut. Aku sangat terangsang, apalagi melihat tangannya memegang daerah vaginanya yang masih tertutup rok. Wanita ini nampaknya sangat dingin dan cuek, pikirku. Inilah kebiasaan wanita yang sangat ku sukai dan sangat merangsangku. Aku membuka kancing bajunya dan langsung menyusupkan tanganku ke buah dada kirinya.

Dia dengan cepat membuka tali bh sehingga menyembul dua bukit yang cukup besar. Aku langsung mengulum putting salah satunya. Kepalanya bergerak ke belakang menahan isapanku. Aku suka ekspresinya ketika terangsang. Ia makin terangsang, aku juga.

Tanganku telah masuk ke dalam celana dalamnya dari samping. Agak basah. Jari tengahku mengusap-usap klitorisnya. Ini membuat ia tak tahan. Tanpa komando apa-apa, posisi kami berubah menjadi posisi 69.


Kami saling mengisap sambil, ” aaaah.. eeeeh..haaaaaaahhh. .” Ketika bibirku mengulum klitorisnya, ia melenguh panjang keenakan,” aaaauu.. enak, Jar”. Aku lakukan ini sekitar 5 menit sampai Erna mendorongku kemudian mengangkang di sampingku.

“Ayo Jar, nggak tahan nih. Masukin cepet..” Aku berputar menaikinya, mengarahkan kontolku ke liang senggamanya yang sudah sangat basah. Perlahan-lahan ku dorong masuk.. enak sekali. Erna melenguh,” aaaaah.. ya teruuuss Jar.”. Perlahan-lahan ku pompa liang senggamanya sementara dia memaju-mundurkannya dengan badan yang sangat kaku.

Rupanya ia mengejar orgasmenya yang pertama. “Terus Jarrr, aku suka banget. “. Semenit kemudian badannya mengeras total sambil berteriak,” aaaaaaaaah. udah Jarr aku dapet. aaaaah”. Aku mendiamkan sedikit agar ia bisa tenang dulu.

“Enak banget, sayang”, katanya setelah agak tenang Aku kaget dia memanggilku dengan sebutan sayang. “Kamu sayang aku ya?”, aku bertanya sambil memulai memompa liang senggamanya lagi. “Iya dong, aku sayang kamu yang telah memuaskanku, selain menyayangi suamiku yang baik itu lho”, Erna menjawab, Agen Poker Terbaik LautanBola88.

Kami bertempur lagi dan nampaknya Erna telah terangsang lagi. Kadang-kadang aku memutar-mutar pantatku dengan arah yang berlawanan dengan putaran pantat Erna. Kami benar-benar menikmati hubungan seks kami yang pertama. Akhirnya aku hampir mencapai puncak,” Erna, aku mau nyampe nih.aaaahhh” . “Yaaaah, aku juga”.

Semenit kemudian aku mencapai orgasme yang luar biasa sambil berteriak,” aaaaaahhh.”. Erna juga ternyata mencapai orgasmenya yang kedua sambil melenguh keras sekali,” aaaaauuuu.. Enak Jarrr. enaaaak”. Kami terdiam sejenak.

Setelah reda, kami berciuman lagi secara lembut sekali. Kemudian kami mandi bersama. Di bawah shower, kontolku tegang lagi. Erna juga terangsang karena ku gesek-gesek ke vaginanya ketika kami mandi sambil berpelukan. Akhirnya kami bersenggama lagi, kali ini sambil berdiri.

Karena sulit melakukannya sambil berdiri, kami kembali ketempat tidur untuk menyelesaikan satu putaran kenikmatan. Lagi-lagi aku mengalami hubungan seks yang sangat ekspresif. Karena Erna sangat ekspresif, nggak malu-malu, aku jadi sangat terangsang.

Akhirnya kami mencapai kepuasan bersama, setelah aku harus menahan orgasme sebentar karena Erna belum akan orgasme. Akhirnya kami meledakkannya bersama-sama, ” aaahhhhhh… aaaahhh.”. Sampai pertengahan 2014 kami rutin berhubungan 2 atau 3 kali seminggu.

Kami melakukannya tanpa saling menuntut, kecuali menuntut kepuasan. Saya tidak pernah bermaksud memperistrinya, dia juga tidak pernah berangan-angan hendak bercerai dan menikah dengan saya. Cocok benar kemauan saya dengan kemauan dia. Sampai kami berpisah. Sekarang saya harus agak sering melakukannya sendiri, sambil berkhayal tentang hubungan seksku dengan Erna.



LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, TOGEL Online, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, IDN SPORT, IDN POKER Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.

- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 25.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- BONUS DEPOSIT 10%
- Bonus Cashback 10%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 10% Seumur Hidup

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733

LautanBola88   |   LautanPoker88

LautanBola88\

LautanBola88 - Saya adalah pria yng kesepian, merupakan mahasiswa yang bertempat di Semarang yang masih sekarang ini belum lulus-lulus dengan usia yang sekarang 24 tahun. Memang dari bidang akedemik saya termasuk orang yang gagal namun untuk masalah wanita untuk memikat hatinya saya termasuk orang yang sukses, meskipun ya sering saja dengan status yang masih kesepian.

Cerita ini bermula saat saya mendapatkan tempat kost’an yang baru. Ada satu satu hal, yang buat tertarik saya untuk tinggal di kost itu.

Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari ibu kost yang cantiknya bukan maen.
Gadis itu bernama Ria, dia merupakan mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia,
seketika kontol saya begitu ngaceng dan tegang karena Ria sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya untuk mencari kost, saat itulah yang menyapa dan menjawab si Ria dan berkata:
“Iya, masih ada satu kamar kok Kak”.
Dengan jawaban seperti itu, saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan kontol saya semakin bersemi. Dengan pemilik Ibu kost yang juga begitu ramah juga, tapi kadang –kadang Ibu kost yang dengan profesi berdagang di Solo juga jarang untuk pulang ke rumah nya.

Ria juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di rumah. Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar kost’an yang kebetulan bersebelahan dengan pemilik rumahnya. Dengan tepat kost yang lumayan terpencil dan jauh saya dari temen-temen gak jadi masalah lah buat saya. Yang penting saya bisa dapetin hati si Ria anak dari pemilik yang punya kost.
Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru. Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Ria sedang telpon-telponan entah dari siapa dengan duduk di teras rumahnya.
“ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ?
Begitu nungguin Ria telpon-telponan, langsung saya samperin dia.
“ Hay…lagi ngapaian nih. .? kata saya.

Dengan sambil tersenyum.
“ Iya, Kak sedang santaian aja kok Kak..”ucap Ria.
Dengan membalas dengan senyum simpul.
“Sedang telponan sama si pacar ya. . ?”ujar saya.
“ Pacar Kak .. . ?”jawab Ria.
Terasa hati ini remuk medengar ucapan si Ria. Ternyata Ria sudah punya pacar. Ampun deh. . . !!
Tapi pembicaraan masih tetap berjalan, walau Ria sudah punya gebetan. Saya berkeinginan untuk akrab dengan Ria, ya….sapa tau kalo Ria bosen atau Bete dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .?
Saya perhatikan dengan wajah cantik nya si Ria,
Sumpaaaah. . . .!! bener-bener mirip wajah Indo. Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya.

“Kok.. Liatin Ria seperti itu sih Kak. . .?”tanya Ria
Saya yang bengong kemudian tersadar.
“ Eh, iya. .ternyata Ria ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya.
“ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya.
“ Lha memangnya ada apa Kak?” Tanya Ria
“ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jadi. . .?” dengan bercanda.
Ria seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu lama dan tertawa bersama Ria. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Ria bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya, Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88

“Mana mungkin itu tanda lahir .. !
kayaknya tatto deh!” dengan menuduh.
“Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.
“Gak percaya ah. . .!
Pasti kamu orangnya suka tatto kan. . !
Harus dicek nih!” tuduh saya.
Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi.
Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya.
Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati.

Ternyata disebelahnya kamar mandi toh. . . !
Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.
Tidak salah lagi, itu suara Ria!
Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !
Akhirnya timbul pikiran kotor saya. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa saya panjat!
Akhirnya dengan cepat, otak saya berfikir mesum.
Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Ria sudah berangkat pergi berdagang dan Ria pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Ria mandi.
Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.

Dan memang benar. . !
Ria sedang mandi sambil bernyanyi. Ria dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara jelas.
Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol saya langsung mengeras.
Ria masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun.
Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian ,
Ria membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.

Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan saya, ternyata Ria menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Ria melakukan pembersihan di daerah memeknya.
Ternyata, Ria begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan.
“Ohh Yessss. . .. Ria sedang masturbasi. . .!”
Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton Ria yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Ria.
Malu deh jadinya kalo ketahuan, lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya. Akhirnya dingklik tersebut meleset.
Dan Ria jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.
“Mampuss deh.. kalo Ria sampai tau!” batin dengan rasa cemas.
Saya langsung menghentikan tontonan sebentar. Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru. Ternyata Ria menyadari dirinya diintip. Ria segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.
Saya segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Ria, kalau-kalau Ria bisa berteriak. Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya. Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Ria yang baru saja keluar kamar mandi.


Kemudian handuk Ria langsung lepas, dan Ria terjatuh.

“Sorii..Sorii. .. “
Dengan kata-kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Ria untuk berdiri. Saya langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Ria kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Ria tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.
“Kakak, barusa ngintipin Ria yah?” tanya Ria
Dengan menundukkan kepalanya, Ria menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa.
“Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”
saya ucapin itu dengan nada memelas. Ria cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Saya jadi tambah merasa bersalah.

“Blum ada lho yang ngeliat Ria begituan. . ?”
“ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.
Akhirnya saya anterin Ria ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.
Setelah sampai dikamar Ria, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori saya yang pernah saya lakukan .
“Ria . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”

saya bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Ria mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Ria.
Saya langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya, tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Ria dari luar handuknya.
“Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Ria kaget.
Dalam teori saya, kepalang becek, basah aja sekalian!
Tanggung ketahuan ngintipin Ria mandi, kenapa gak saya tidurin aja sekalian?
Mumpung ada kesempatan !!
Saya kemudian mendorong Ria ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas. Bibir Ria saya lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Ria sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.

“Kakaaaakk..” Ria berteriak.
Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?
Saya bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin untuk membujuk Ria pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya saya ngomong pelan-pelan.
“ Ria, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Ria”
“Kakak gak mungkin menyakiti Ria karena kakak sayang banget sama Ria..”.ucap saya.
Lalu saya cium leher Ria, tangan saya mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.
“Kakak, Ria mohon jangan ya kak. .” Ria merasa ketakutan.
“Ria pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Ria. Kakak Sayang sama Ria.”
Tangannya terus mendorong-dorong saya. Ria sangat ketakutan setengah mati. Saya terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Ria. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.

Dan tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan.
“Kakak.. Ria mohon, Ria belom pernah begituan kak.. . .”
“ Ria takut.. . . .” Ria masih memelas.
Tangannya terus menahana tangan kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan Ria dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Saya terus lumat bibir Ria dan bibir memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya dengan pelan-pelan.

Terasa daerah memeknya Ria sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, saya jadi yakin kalau sebenarnya Ria juga pingin menikmati permainan saya. Kayaknya Ria juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.
“Ria. . . “.
“Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”
“ Kagak sakit kok..”
“ Ria tenang aja yaa..”
Belum lagi Ria memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja masuk ke memeknya.
Akhirnya jawaban Ria Cuma erangan dan desahan. Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit.
Akhirnya bisa masuk jari saya!
“Kakak.. Ria takut kak..” Ria terus ngomong.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Ria sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.
Cewek-cewek seperti Ria mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.

Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Ria yang makin banjir dengan cairan dan licin.
Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Ria yang tergeletak.
“Ria, kita coba masukin yuk.. !!”
“Tahan sedikit ya.. “
“Mungkin sedikit nyeri.”
Ria dengan lugunya mengangguk.
Tampaknya Ria sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat. Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang sudah tegang dari tadi ke bibir memeknya Ria. Ria yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.


Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Ria, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Ria. Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Ria merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Ria dan darah virginnya. Kemudian Ria menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara
“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”

Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Ria yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Ria yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya.
Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Ria hingga ke teteknya. Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya. Akhirnya saya meliat tanda-tanda Ria akan birahi kembali. Segera saya atur dengan kecepatan goyangan saya.

Saya pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Ria lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak
“Kakakk…. . ”
Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan cairan pejuh saya didalam memeknya.
“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Ria..”
Saya ngecrooot. .. . . . .
“Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “
Beberapa kali semburan dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Ria pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.

Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Ria. Saya terus perhatikan wajah menawan Ria yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya.
Sesaat saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Ria. Kembali saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan
“Ria, maukah kamu jadi pacar kakak?” Ria hanya diam.
Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau saya katakan selain itu kepada Ria.
Saya pasang kembali celana dan keluar dari kamar Ria. Ria masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam kamar kos saya.

“Mungkin setelah ini Ria akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya.
Siang harinya, saya sudah selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di usir sama orang tuanya Ria. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke saya.
Ternyata pintu kamar kos saya diketuk.
Setelah saya buka ternyata Ria. Saya persilahkan Ria masuk. Ria pun masuk kedalam kamar saya. Ria melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.
“Kakak mau kemana?” tanya Ria. Saya cuma diam.
“Kakak gak boleh pergi!”
Ria takut.. !
“Gimana coba kalau Ria sampai hamil?”
“Kakak harus bertanggung jawab untuk semua ini!” kata Ria lirih.

“Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggung jawab kalau terjadi apa-apa”.
“Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Ria ya..”permintaan saya.
Ria hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis.
Saya jadi kasihan, akhirnya Ria saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Ria Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, saya bisa ngajakin Ria untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Ria selalu diliputi sex gairah.
Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Ria sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam mulutnya, Agen Poker Terbaik LautanBola88
Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini, saya tetap menjalani ini sama Ria. Dan Ria masih berhubungan dengan pacarnya.
Tapi kalo soal ranjang Ria lari ke saya dan hampir setiap malam Ria mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . .

itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Ria ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Ria, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Ria bilang belum.
Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan.
Setelah perawannya saya renggut, Ria malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus.
Pada saat itu, pembicaraan saya sama Ria sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Ria berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya.
Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya.

LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, TOGEL Online Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.

- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 25.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- BONUS DEPOSIT 10%
- Bonus Cashback 10%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 10% Seumur Hidup

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733

LautanBola88   |   LautanPoker88


LautanBola88


LautanBola88 - Aku Wendy mahasiswa di Kampus X di jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja, Di jogja ini aku tinggal ngekos di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra.

Kosanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kos putra, disamping ada kos putri, dan di belakang ada kos putri yang dihuni 8 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kos putri yang berada di belakang kosku.

Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalau ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ke-8 cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Santi, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya.

Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya. Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Santi sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas“lagi ngapain, San? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Wendy, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak Rere kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya“masuk mas”.

“ emang kamu ga mudik juga San?”
“aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi
“ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
“hayo ngliatin apa?”“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan
“hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang
“yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri
“wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih”
“film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku
“yaaah apa aja deeeh” dia memohon“apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”

“mau dong mas mau” dia bilang
aku kaget mendengar itu langsung bilang
“beneran nih, nanti kepengen repot lagi”
“udah sana ambilin, aku iseng ni mas”
“tapi nontonnya bareng ya” kubilang
“iihh ga mau ah, nanti malah mas Wendy pengen, bisa diperkosa aku” Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88
“ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga nih? Tapi nonton bareng ya”
“iya deh, ambil sana” pintanya. Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Santi dan menyerahkannya.

Santi pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku. Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya“kenapa, San? hayoo”

“apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut
“ yahhh, namanya juga nonton bokep San, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi” kubilang
“emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”, sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ mas Wendy suka ya begituan?”

Dan aku jawab asal“ya sukalah, enak sih”
“lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian
“iihhh, apaan sih” dia bilang,“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus
“mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
“mas Wendy klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek
“iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu San?”

“belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tapi cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana ma pacarmu sana” katanya
“pacarku kan jauh San” jawabku.

Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping dia“ San, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman.
“San, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku“aku juga mas, aku kan sering mancing mas Wandy, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia bilang
“ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya

“lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku.Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja. Santi sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana (saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
“mmmhhh Santi sayang”Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.
“kamu seksi San”

“mas Wendy juga kontolnya gede, Santi suka banget, Santi isep ya?”
“iya San, aku juga ga sabar pingin memek kamu”
Akupun berdiri, Santi memelorotkan celana sekaligus CD ku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Santi sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm
“mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya”Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?”
Santi mengangguk manyun
“kita 69 yuk sayang”Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.




“memek kamu bersih sayang”
“baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil ku ciumi memeknya. Santi naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya.
Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut, Santi tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan“oughhh, mmmhhh Santi sayang” memek Santi terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan, Agen Poker Terbaik LautanBola88
“hmpffhhh….mmmpphhh” Santi melenguh
Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Santi dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat“ohhhh, masukin masku sayang, Santi ga tahan lagi mmmmhhh”

Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Santi menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Santi mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Santi dan menciumi bibirnya yang merah basah.

“mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Santi jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Santi pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh” Santi sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.
15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy, Santi menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Santi pun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.

Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Santi sedikit berteriak kenikmatan
“auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat
“sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh”“didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Santi juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”
Dan saat itu juga tubuh Santi mengejang orgasme
“ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas”Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Santi, aku memutar tubuh Santi dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
“kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya”
“mas Wendy juga”

Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku
“makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?”
“siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku. Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.


LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, TOGEL Online Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.


- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 50.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- Bonus Cashback 7%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 5% Seumur Hidup

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733

LautanBola88   |   LautanPoker88


LautanBola88


LautanBola88 - Aku sudah Berkeluarga yang memiliki 1 Orang istri dan Anak, yang awal nya aku hanya mencoba Relax untuk pergi karaoke malah keterusan.

Padahal istriku juga cantik dan selalu menggairahkan dalam berhubungan tapi namanya juga pria ya ada sifat untuk hal lain, seakan akan belum puas, singkat cerita awalnya begini aku cuma iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja.

Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.

Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis di sana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan belas tahun.

Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.

Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tahu kalau aku sejak tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.

“Sendirian aja nih…, Omm..”, sapanya dengan senyuman menggoda.

“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.

“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.

Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu.

Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.

Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.

Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya.

Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja.

Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah.

Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.

Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Susiana.

Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Susiana mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas.

Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Susiana tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar yang telah kupesan.

Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aku tahu kalau Susiana sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.

Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Susiana, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat di tubuh Susiana yang padat berisi. Susiana mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya.

Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah memek itu. Tapi itu sudah cukup membuat Susiana menggelinjang dan semakin bergairah.

Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Susiana menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya.

“Jangan, Omm…”, desah Susiana tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya, Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88

“Kenapa?” tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.

“Aku…, hmm, aku…” Susiana tidak bisa meneruskan kata-katanya. Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya.

Saat itu Susiana kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang memek.


Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Susiana saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.


Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Susiana yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Susiana dengan seutuhnya, seketika itu juga Susiana memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku.

Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu di dalam vagina Susiana, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku.

Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Susiana ternyata masih perawan.

Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Susiana tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.

Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main di dalam lubang vagina Renny yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Susiana sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Susiana menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya.

Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Susiana yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.


“Maafkan aku, Susiana. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula…”, kataku mencoba menghibur.

Susiana hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi.

Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

Aku menunggu sampai Susiana keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah, Agen Poker Terbaik LautanBola88

Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Susiana duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.

Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Susiana menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.

Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Susiana merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.

“Pelan-pelan, Omm. Perih…”, rintih Susiana tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.

Perlahan tapi pasti, Susiana mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Susiana memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.

Kali ini Susiana mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Susiana, membuatku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.

Hingga akhirnya aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan di dalam liang vagina Susiana. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan Susiana malam itu.

LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, TOGEL Online Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.

- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 50.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- Bonus Cashback 7%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 5% Seumur Hidup

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733

LautanBola88   |   LautanPoker88