Lautanbola88
– Kejadian ini berlangsung sekitar 4 tahun lalu ketika saya berumur 22 th. Saat
itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Saya
berkenalan via internet dengan seorang janda keturunan china berumur 40th
bernama bernama Jessy, dia mempunyai 2 orang anak berumur 5 dan 9 th.
Mulanya
saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup
bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap
malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda
lewat telepon.
Suatu
saat Jessy akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta
dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa
ngobrol dan bercanda.
Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan
celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku
lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman
ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku.
Aku
beranikan diri untuk menyapa,
“Hmm
selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jessy?” dengan senyum yang manis dia
langsung merespons,
“Apakabar
Denny”.
Saya
langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan
langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba jessy langsung
mencium pipiku..
“Mmmuuaachh
jangan pake ibu segala ya.. Panggil Jessy aja!”.
Wah-wah
saya langsung rada horny.. He.. he..he.. Seharian saya antar dia keliling ke
kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar
lagi dia ke airport.
Di
perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
“Kenapa
kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka
retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi.
Sambil
mengelus-elus batangku dia bergumam,
“Hmm
mantap juga batang kamu ini”
Ukuran
penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Jessy,
“helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..
Setelah
puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah
menunggu hisapan mulut seksinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang
penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup
kenyal, tapi dia menepis,
“Sudah
deh kali ini biar Jessy yang kerja,”
ya.. aku
pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa
melayang-layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya
“Oughh..
ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Jessy,
Dia
makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada
spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat jessy
menyedotnya.
“Ahhmm
enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Jessy,
sambil
tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya
bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,
“Ayo
jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.”
Tiba-tiba
Jessy protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada
saat aku tiba di parkiran airport Jessy berkata,
“Kamu
masih utang lho sama aku”
“hmm…”
aku hanya bisa senyum sambil kali ini aku yang mencium bibir sexy-nya.
Jessy
memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.
Sebulan
telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami semakin akrab,
lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Jessy. Kebetulan
anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya
jalan-jalan.
Saat
tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah
Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya,
“Hmm
sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Jessy terlihat makin cantik, lebih
cantik dari sebelumnya.
Sepulang
dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Jessy yang berumur 7th meminta saya untuk
menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih
pikirku, karena memang aku juga suka main game. Saya dan Adi (anak sulung
Jessy) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00, Adi sudah mau
tidur sementara Jessy masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati.
Kelar
main PS dengan Adi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi.
Selesai mandi saya lihat Jessy sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang
keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jessy saat itu, dengen baju tidur warna
ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b menyembul
dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai
bra.
“Kamu
masih hutang ama aku lho Denn”, jessy berkata begitu dengen senyum manisnya.
Ya aku
langsung jawab aja,
“Iya
deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih bisa ngerasain vagina janda..
Hehehehe
biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya
berenang.
“Kita
sambil nonton bokep yuk Denn,” kata Jessy.
Sewaktu
Jessy memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den
belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku
samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke
selangkangan.
“Ahh
sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Jessy mendesah sambil
kakinya gemetaran.
Aku
gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Jessy merespons ciumanku dengan
ganasnya,
“Jago
juga nih ciumannya”, pikirku.
Sementara
kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena
menahan nafas,
“Oughh
ahh.. Terusin sayang,” desahnya.
Tangan
jessy mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang
memerah, Agen Bola Sbobet “Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis
tangan jessy dengan lembut, dia hanya tersenyum.
Sementara
mulutku mulai menjilat-jilat puting jessy yang berwarna pink. Jemarinya
mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku,
“Suck
my pussy baby” Jessy mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi
cairannya membasahi dadaku.
Hmm
asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari
bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku
impikan sejak pertama kali bertemu Jessy. Aku hisap clitorisnya dia makin
mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.
“Ciuman
ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
“Oughh
sayangghh enak,” gumamnya.
Lidahku
mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik
turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
“fish..
Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Dennyy eghh.,” badan Jessy mengejang, tangannya
menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah
karena cairan vaginanya.
Nafasnya
tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat
vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai
klimaks karena jilatanku). Aku jilati terus dan aku telan semua cairan
vaginanya, rasanya enak banget!!
Sementara nafas Jessy masih tersengal-sengal aku
angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku
jilati lagi sisa-sisa cairan yang
meleleh di lobang pantat Jessy sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun
lagi berulang-ulang.
Tangan
Jessy makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat
kepala Jessy menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya
aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.
“Sayangghh
terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan
pantatnya.
Aku
makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku
hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang..
“Oughh
enakk sayangku..” Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku.
Jessy
mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan
saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak
semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala
penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi
beberapa kali akhirnya. BLESS..
“Eghh..
Enak banget Wan,” gumamnya Jessy langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.
Aku
mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang
merah dan menegang, enak benar vagina Jessy, pikirku.
Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti
vagina Jessy makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
“Ahh..
Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa.
Tiba-tiba
cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Jessy mencapai
klimaks yang ketiga kalinya,
“Aghh
ahh I LOVE THE WAY YOU FISH ME!!” Aku makin mempercepat gerakanku..
Jessy
makin menggila.
“fish.. fish.. fish ME.. Oughh ahh ahh,” Jessy benar meracau tak karuan, untung
jarak kamar tidur dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak
mengganggu tidur kedua anaknya.
Setalah Jessy menikmati sisa-sisa klimaksnya aku
ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum,
“Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata
sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.
“fish me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah
lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.
Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat
keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Jessy mendesah berat dan vaginanya
berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan
tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya.
Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat.
Dengan mata sayu Jessy berkata,
“Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.
Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai
akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya
Jessy meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.
“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..” Crott!! Crott.. Crott..
Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Jessy.
Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku
“ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu
Jessy yang bernama Sari sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya
terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak
karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang
kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah
dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Sari.
Ternyata Sari sudah memperhatikan permainan kita sejak
tadi. Tanpa malu-malu lagi Jessy memanggilnya,
“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Sari berjalan mendekat.
“Kamu ngapain?” tanya Jessy.
“Ya lihat Ibu sama Mas Denny begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke
arah penisku yang masih tegak.
Jessy berbisik,
“Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Sari, tuh penis kamu masih
tegak,” sambil menciumku Jessy membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan
dan cukup mengejutkan bagiku.
Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Jessy berkata
kepada Sari,
“Kamu mau ngent*t seperti di TV itu ya Sari”
Dengan muka makin memerah Sari menjawab dengan perlahan dan gemetaran,
“Eng.. Engga bu, ma’afkan Sari”.
Dengan nada sedikit membentak Jessy memerintah,
“Pokoknya kamu harus layani Mas Denny sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat
kita ngent*t sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Denny!”.
Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Sari yang masih
terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Sari
mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Sari.
Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Sari,
“Kamu sudah pernah ngent*t ya?”
Dengan senyum malu-malu Sari menjawab,
“Sudah Mas, dulu waktu Sari masih di kampung sama teman-teman”
“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.
Sari hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya.
Aku lihat Jessy sudah terlelap kecapean. Tanpa sadar
aku meremas-remas payudara Sari sambil memelintir putingnya. Sari mendesah
menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Sari berkata,
“Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
Aku langsung mengangangkan kedua paha Sari dan Bless ternyata memang benar dia
sudah tidak perawan lagi. Sari mendesah perlahan..
“Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngent*t sama orang dewasa.”
Sari terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil
meremas payudaranya sendiri. Wah..cukup pengalaman juga nih anak pikirku.
Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..
“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku,
“Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”
Aku oke-in aja deh aku telentang, Sari berjongkok sambil menggoyangkan
pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum
denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan
pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Sari mendesah tak karuan sambil
rebah di dadaku.
“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau
lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan
menghadap tembok.
“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dient*t sambil berdiri,” dengan sedikit
mengangkat pantatnya aku lesatkan batang penisku ke dalam vaginanya.
Sari menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata,
“Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”
Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngent*t pantat nih,
kebetulan.
Pantat Sari memang bagus banget kenyal dan bulat, aku
makin nafsu melihatnya. Sari membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh
sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,
“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”
Sari benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku
semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil
meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul
penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Sari meraih tanganku dan
dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.
“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”
Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat
dient*t juga bisa klimaks)
“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh”
Sari meremas-remas payudaranya sendiri.
Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan
anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya.
Sari terus meremas-remas payudaranya dan..
“Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”
Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau
bongkar muatan, Agen Poker Online “Oughh Sari pantatmu enakk banget.. Ahh”
Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Sari yang masih berdenyut.
Lutut Sari bergetar dan dia terkulai lemas di lantai,
penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean. Benar-benar malam yang
liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa
sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Selama aku
tinggal di rumah Jessy, tiap malam aku ngent*t dengannya dan paginya Sari
selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam,
aku sarapan sambil ngent*t sama Sari. Hehehehe. Enakk tenan.
LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA,
CASINO, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, TOGEL Online
Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam.
Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA,
BNI, BRI.
- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 50.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- Bonus Cashback 7%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live
Casino)
- Bonus Refferal 5% Seumur Hidup
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami
di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733
LautanBola88
| LautanPoker88
0 comments:
Post a Comment