Susiana Gadis Yang Menemani Aku Di Tempat Karoke
by
March 27, 2019
0
comments
Agen Bola Online
Agen Bola Terpercaya
Agen Casino Online
Agen Judi Terpercaya
Agen Poker Online
Agen Poker Terpercaya
Agen Sbobet Terbaik
Agen Sbobet Terpercaya
Cerita Dewasa
LautanBola88 - Aku sudah Berkeluarga yang memiliki 1 Orang istri dan Anak, yang awal nya aku
hanya mencoba Relax untuk pergi karaoke malah keterusan.
Padahal istriku juga cantik dan selalu menggairahkan dalam
berhubungan tapi namanya juga pria ya ada sifat untuk hal lain, seakan akan
belum puas, singkat cerita awalnya begini aku cuma iseng-iseng main ke sebuah klub
karaoke. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja.
Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang
sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang
sengaja mencari laki-laki hidung belang.
Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah
seorang gadis di sana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan sintal,
kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan
belas tahun.
Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku
hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan
lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.
Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu
tahu kalau aku sejak tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku,
dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan
tangannya di atas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya
yang kuanggap luar biasa ini.
“Sendirian aja nih…, Omm..”, sapanya dengan senyuman
menggoda.
“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.
“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.
Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku
benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu.
Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir
minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja.
Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke
klub karaoke ini dan bertemu dengannya.
Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa
juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia
mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.
Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak
biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak
banyak bertanya.
Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih
terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi
seperti kembali ke masa remaja.
Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata
gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku
canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu akau
benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah.
Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku.
Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.
Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak
rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang,
selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Susiana.
Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam
itu tidak seperti biasanya. Susiana mengajakku keluar meninggalkan klub
karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan
kijang kreditan yang belum lunas.
Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa
gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali
ternyata Susiana tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah
losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar
yang telah kupesan.
Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk
tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang
membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan.
Aku tahu kalau Susiana sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang
membara.
Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu
persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Susiana, hingga tanpa busana sama
sekali yang melekat di tubuh Susiana yang padat berisi. Susiana mendesis dan
merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan
menggelitik puting payudaranya.
Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku
mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku
bermain-main dipinggiran daerah memek itu. Tapi itu sudah cukup membuat Susiana
menggelinjang dan semakin bergairah.
Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang
kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa,
tiba-tiba Susiana menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang
penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan
kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi
keindahan pagar ayunya.
“Jangan, Omm…”, desah Susiana tertahan, ketika aku mencoba
untuk membuka kembali lipatan pahanya, Agen Sbobet Terpercaya LautanBola88
“Kenapa?” tanyaku sambil menciumi bagian belakang
telinganya.
“Aku…, hmm, aku…” Susiana tidak bisa meneruskan kata-katanya.
Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin
besar menguasai seluruh bagian tubuhnya.
Saat itu Susiana kemudian tidak bisa lagi menolak dan
melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi
vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah
pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan
bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.
Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda
yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya
yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi
sulit untuk menembus lubang memek.
Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan
erat sehingga Susiana saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi
tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar
seranganku tidak gagal lagi.
Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Susiana
yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang
penisku melesak ke dalam liang vagina Susiana dengan seutuhnya, seketika itu
juga Susiana memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh
urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku.
Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat
itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan
merobek sesuatu di dalam vagina Susiana, dan ini pernah kurasakan pula pada malam
pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku.
Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil
keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak
percaya bahwa Susiana ternyata masih perawan.
Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal
pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar
terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Susiana tidak pernah
mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku
seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.
Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat
bermain-main di dalam lubang vagina Renny yang masih begitu rapat dan kenyal,
Sementara Susiana sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di
wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju
mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.
Malam itu juga Susiana menyerahkan keperawannya padaku tanpa
ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan
aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan
keperawanannya.
Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei
sambil memeluk tubuh Susiana yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak
tangisnya.
“Maafkan aku, Susiana. Aku tidak tahu kalau kamu masih
perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula…”, kataku mencoba menghibur.
Susiana hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun
dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah
terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi.
Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada
kepala pembaringan.
Aku menunggu sampai Susiana keluar dari kamar mandi dengan
tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah, Agen Poker Terbaik LautanBola88
Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk
di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi
tanpa dapat dicegah kembali. Susiana duduk disisi pembaringan sambil
mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.
Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih
dan halus. Susiana menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya
kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang
melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan
datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta
keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.
Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan
kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Susiana merintih tertahan,
menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.
“Pelan-pelan, Omm. Perih…”, rintih Susiana tertahan, saat
aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya.
Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri,
saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan
teratur.
Perlahan tapi pasti, Susiana mulai mengimbangi gerakan
tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak
terkendali. Beberapa kali Susiana memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan
menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.
Kali ini Susiana mencapai puncak orgasme yang mungkin
pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan
aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan
kenikmatan denyut-denyut vagina Susiana, membuatku hilang kontrol dan tidak
mampu menahan lagi permainan ini.
Hingga akhirnya aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai
kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan di dalam liang
vagina Susiana. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dengan
Susiana malam itu.
LautanBola88 & LautanPoker88 Adalah Agen Resmi Judi Online BOLA, CASINO, SBOBET, MAXBET, IBCBET, POKER, SAKONG, CAPSA, CEME, DOMINO, TOGEL Online Terbesar, Terpercaya, Dan Terbaik No 1 Di INDONESIA Dengan Pelayanan 7x24 Jam. Pendaftaran & Deposit 24jam, Bisa Melalui Bank BCA, MANDIRI, CIMB NIAGA, BNI, BRI.
- Minimal Deposit POKER Hanya Rp 25.000
- Minimal Deposit BOLA & CASINO Hanya Rp 50.000
- Withdraw / Tarik Dana 24jam
- BONUS NEW MEMBER 30%
- Bonus Cashback 7%
- Bonus Turnover (0.25% Sport) & ( 0.7% Live Casino)
- Bonus Refferal 5% Seumur Hidup
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami di:
Whatsapp: +855 7795 6733
BBM: LAUTANBOLA
LINE ID: LAUTANBOLA
Telegram: +855 7795 6733
LautanBola88 | LautanPoker88
LautanCinta
LAUTANBOLA88 LAUTANPOKER88 Agen Sbobet Terbesar TerpercayaLAUTANBOLA88 LAUTANPOKER88 Agen Bola Terbesar, Agen Bola Terpercaya, Agen Poker Terpercaya, Agen Sbobet Casino Terpercaya, Agen Bola Terpercaya, Agen Poker Terpercaya, Agen Sbobet Terpercaya, Agen Bola Terbesar, Agen Bola Terbaik, Capsa Susun, Bandar Bola Terbesar, Bandar Bola Terpercaya, Agen Sbobet Terbesar, Agen Sbobet Terbaik, Agen Poker Terbesar, Agen Poker Terbaik. Agen Bola Poker Casino, Sbobet, Terbaik Dan Terbesar di INDONESIA.
0 comments:
Post a Comment